SMK Terpadu Wisma - Wisnu

Jl. Jaiman, Dsn. Jurug, Ds. Jerukgulung, Kec. Balerejo, Kab. Madiun

SMK BISA ....!!!

Santri Santri Nusantara Yang Pemberani (Menyongsong Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2018)

Sabtu, 20 Oktober 2018 ~ Oleh Ahmad Qosim ~ Dilihat 1425 Kali

Sejak tiga tahun yang lalu, tanggal 22 Oktober ditetapkan menjadi Hari Santri Nasional (HSN) oleh Presiden Jokowi. Tentu karna peran santri yang sangat besar terhadap bangsa dan negara ini, Jokowi mengambil keputusan itu walaupun banyak mendapat penolakan dari sekelompok orang.

Apa peran besar Santri terkait 22 Oktober itu ? Pada hari itu santri-santri se Jawa dipimpin oleh Guru Besar KH Hasyim As'ary mendeklarasikan apa yang disebut Resolusi Jihad NU. Jihad melawan Sekutu yang mendarat ke Indonesia bersama tentara Belanda untuk merebut kembali kemerdekaan. Kemerdekaan yang baru berumur dua bulan di Bumi Pertiwi ini.

KH Hasyim As'ary yang tidak lain adalah Rais Aam PBNU saat itu telah bermusyawarah dengan jajaran Kyai-kyai NU se Jawa sebelum Resolusi Jihad itu diputuskan. Artinya sebuah keputusan besar yang sudah sangat dihitung masak-masak dan bukan grasa-grusu.

Ya, sebuah keputusan yang sangat besar dan berani karna harus menghadapi ribuan tentara Sekutu dengan persenjataan moderen dan lengkap. Sementara para santri ,Pemuda Ansor  dan warga Nahdliyin Jawa Timur khususnya hanya berbekal semangat dan senjata apa adanya , arit, parang, bambu runcing dan sedikit senjata rampasan dari Jepang.

Namun apakah pasukan Mbah Hasyim takut ? Tidak sama sekali. Pekikan merdeka dan semangat jihad yang menggelora disertai doa para Kyai yang juga terjun langsung di medan perang membuat mereka tak gentar sedikitpun bertempur melawan sekutu.

Pertempuran besar meletus di Jawa Timur antara Pasukan KH Hasyim As'ary melawan Pasukan Sekutu setelah Resolusi Jihad 22 Oktober  itu ditetapkan dan diumumkan melalui Radio oleh salah satu santri Kyai Hasim yakni Bung Tomo.

Pertempuran berlansung selama kurang lebih tiga minggu dan mencapai puncaknya pada tanggal 10 Nopember 45, yang hingga kini kita peringati sebagai Hari Pahlawan.

Sipakah Para Pahlawan yang kita peringati itu ? Tidak lain adalah para santri dan masyarakat Jawa Timur  yang gugur sebagai syuhada dalam pertempuran melawan Sekutu. Dalam dokumen yang masih disimpan dalam arsip di PBNU menyebutkan, ada puluhan ribu santri bahkan ada yang mengatakan sekitar 50 ribu an santri dan warga Jawa Timur yang gugur dalam pertempuran mempertahankan Kemerdekaan Indonesia ini dari pasukan Sekutu.

Mengapa bukan TNI yang melawan mereka ? Jawabannya karna TNI saat itu baru lahir, belum punya pasukan tempur yang bisa diandalkan. TNI lahir tanggal 5 Oktober artinya belum genap satu bulan umurnya saat Sekutu datang.

Oleh karna itulah, Presiden Bung Karno saat itu tidak bisa berbuat banyak atas kedatangan Sekutu karna tidak punya kekuatan bersenjata untuk melawan Sekutu. Dan Ia sendiri yang kemudian meminta nasihat kepada KH Hasyim As'ary atas kondiri genting bangsa saat itu. Jawaban Kyai Hasim tidak lain adalah "RESOLUSI JIHAD 22 Oktober 1945" itu.

Terakhir sebagai penutup, agar tulisan ini tidak terlalu panjang, salah satu pelajaran yang bisa diambil dalam peristiwa Perang Jihad melawan Sekutu itu adalah Keberanian Yang Luar Biasa dalam membela Bangsanya. Keberanian atas Rasa Cinta Tanah Air  Indonesia ini.

Walaupun kalau kita menengok sejarah jauh sebelum era 45 itu, berbicara mengenai keberanian tempur sebenarnya bukanlah hal yang aneh. Mengapa ? Karna kita memang sudah menjadi bangsa yang besar dan pemberani sejak sangat lama.

Sebelum bernama Indonesia, Nenek Moyang Bangsa ini adalah orang-orang besar, pemberani sakti mandraguna yang pilih tanding dan sangt ditakuti bangsa asing. Sebutlah saat bangsa ini masih berupa Kerajaan Kutai, Sriwijaya, Singasari, Majapahit dan Mataram, para tokoh dan rakyatnya adalah orang-orang yang sangat kuat dan pemberani.

Oleh karna itu darah-darah kebesaran dan keberanian nenek moyang itu masing mengalir deras tidak saja pada era Mbah Hasyim As'ary tetapi sampai sekarang darah pemberani itu masih mengalir deras. Majapahit adalah Kerajaan terbesar di Asia yang sangat disegani. Kekuasannya melebih Nusantara saat ini bahkan dikisahkan sampai ke bagian Philipina dan Singapura.

Nah , oleh karna itu bagi sekelompok cere menthe yang sedang berusaha merusak NKRI , yang ingin mewujudkan Khilafah di Nusantara ini , anda mestinya berpikir 1000 x . Bangsa ini bukan bangsa baen-baen. Jika anda tidak percaya silahkan lanjutkan misimu kalau ingin menjadi puing-puing peradaban di Bumi Indonesia ini. Tidak usah jauh-jauh hingga masa Majapahit, Sekutu saja menyerah dengan gencatan senjata oleh para Santri saat itu. Maka pikirkanlah kembali dan bertobatlah, angkatlah panji Merah Putih jika ingin selamat di Negeri ini. Wallohu A'alam.

Semoga Bermanfaat.

SELAMAT HARI SANTRI NASIONAL 22 Oktober 2018. NKRI HARGA MATI

Banyumas, 17 Oktober 2018

(Agus Mar)

#harisantrinasional2018 #smkbalerejo #smktww

KOMENTARI TULISAN INI

  1. TULISAN TERKAIT